Ziarah Kubur Ternyata Telah Dilakukan Sejak Zaman Prasejarah, Berikut Manfaatnya Menurut Sains

oleh -296 Dilihat
oleh

SEPUTAR DUNIA PENDIDIKAN – Melakukan ziarah kubur lazim dilakukan oleh sebagian masyarakat muslim Indonesia pada masa menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Apalagi bagi warga yang orang tuanya telah meninggal, biasanya saat ziarah selain membersihkan makam, juga memanjatkan doa untuk orang-orang yang telah mendahului kita.

Tahukah Anda, menurut sains, berziarah juga ada manfaatnya.

Tradisi ziarah kubur ini masih banyak kita jumpai di berbagai daerah di Indonesia.

Meskipun hal ini seringkali dianggap hanya sebagai tradisi atau ritual tradisional, ternyata sains menjelaskan bahwa ada manfaat yang bisa didapatkan dari praktik ziarah kubur ini.

Di antaranya yakni bermanfaat untuk mengingatkan orang yang masih hidup akan kematian, dan memahami silsilah keluarga dengan baik.

Berikut penjelasannya.

Mengingat kematian

Di kebudayaan klasik Yunani dan Romawi kuno, ziarah kubur dikenal dengan istilah memento mori, yang secara harfiah berarti ‘ingatlah akan kematian’.

Hal ini serupa dengan berbagai praktik untuk mengunjungi pemakaman dan penghormatan terhadap leluhur di kebudayaan lainnya, yakni untuk mengingat bahwa kehidupan suatu saat akan berakhir.

Kematian merupakan subjek yang umum dibicarakan, karena dapat kita jumpai hampir setiap harinya.

Namun, menyadari kematian diri sendiri yang tidak terelakkan dan dapat menjemput kapan saja, merupakan hal yang jarang singgah di pikiran kita.

Berkontempelasi mengenai kematian merupakan salah satu hal yang dapat mendorong kita menjalani hidup dengan sepenuh hati.

Manusia menjadi termotivasi untuk menjaga hubungan baik dengan orang di sekitar kita, mengerjakan aktivitas semaksimal mungkin, dan mensyukuri waktu yang kita habiskan bersama orang yang berharga bagi kita.

Dalam menyikapi kematian, mungkin kita merupakan spesies yang unik. Kebanyakan hewan tidak memahami konsep kematian.

Bagi mereka, jasad hanyalah suatu objek, bukan jenazah sisa kerabat atau sesamanya.

Meski demikian, beberapa spesies hewan nampaknya mengenal konsep kematian.

Bahkan, beberapa hewan menunjukkan kesedihan dan ratapan sepeninggal kematian sesamanya, khususnya pada mamalia.

Pada hewan ini pulalah terdapat semacam ritual untuk berkabung dan berduka pasca-kematian, misalnya pada gajah, anjing, dan beberapa primata.

Hal ini menunjukkan adanya dasar biologis untuk praktik berkabung.

Ritual untuk memakamkan jenazah bahkan juga dijumpai pada Neanderthal, melalui bukti arkeologis di beberapa situs peninggalannya.

Konsep kematian sebagai pintu gerbang ke alam lain adalah salah satu kepercayaan tertua yang ditemukan pada peradaban awal.

Hal ini juga ditenggarai merupakan alasan mengapa praktik penguburan jenazah serta ritual pasca-penguburan dan mengunjungi makam merupakan hal pertama yang muncul pada manusia sebagai suatu spesies, bahkan jauh sebelum adanya peradaban.

Hal ini berimplikasi bahwa praktik ini memiliki manfaat evolusioner, karena masih dapat bertahan hingga era modern.

Memahami silsilah keluarga

Di sisi lain, perilaku mengunjungi makam bukan hanya mendorong kita untuk menginternalisasi nilai kematian pada diri kita sendiri, namun juga membantu kita mengenali asal usul kita dan menyadari bahwa kita tidak sendirian.

Mengunjungi makam leluhur, bersama keluarga besar, dapat membangun relasi sosial dan mempererat ikatan familial dengan anggota keluarga besar yang disatukan oleh garis keturunan yang sama.

Jika seseorang merasa dekat dengan anggota keluarganya, mereka cenderung akan membantu dan meningkatkan kemungkinan kelestarian gen mereka sendiri, karena besar kemungkinan anggota keluarga saling berbagi gen yang sama.

Fenomena ini disebut kin selection, dan berlaku bagi seluruh makhluk hidup, tidak terkecuali manusia.

Para antropolog menduga bahwa konsep mengenai silsilah keluarga dikembangkan manusia prasejarah lewat pengamatan mereka terhadap hewan buruannya.

Pada dinding gua, mereka dapat mengenali bahwa individu kuda mirip dengan kuda yang lain, dan mendeduksi bahwa mereka merupakan jenis yang sama.

Pola demikian mendorong pengenalan bahwa manusia juga memiliki hubungan kekerabatan yang luas, sehingga muncul identitas baru, seperti suku dan klan.

Saat ini, keingintahuan akan silsilah keluarga dan identitas nenek moyang tengah mengalami tren yang meningkat.

Situs seperti Ancestry.com, yang dapat menelusuri riwayat garis keturunan dari mana anda berasal melalui sampel DNA, merupakan salah satu metode yang populer digunakan.

Dengan metode ini, kita dapat mengetahui bahwa kita adalah keturunan jauh dari seorang yang berpengaruh di masa lampau.

Tak hanya itu, kita juga dapat menyadari bahwa ternyata memiliki banyak sekali kerabat jauh yang tidak diduga sebelumnya.

Dengan begitu, tradisi ziarah kubur ke pemakaman seperti yang masih banyak dilakukan masyarakat saat ini, masih menjadi penting bagi kehidupan manusia sekarang.

Melakukan ziarah kubur dapat membuat kita memiliki rasa keterikatan bersama sanak saudara, dan menyadari bahwa di hadapannya terdapat leluhurnya, yang juga pernah menjalani kehidupan layaknya dirinya sendiri.

Bahkan, pada momen itu bisa saja seseorang mulai menyadari bahwa dirinya adalah representasi dari garis keturunan yang sangat panjang, yang mungkin akan diteruskannya pada generasi mendatang. Sumber: (Ellyvon Pranita/Bestari Kumala Dewi/Julio Subagio / Resa Eka Ayu Sartika)

Artikel ini telah tayang di dengan judul “Tradisi Ziarah Kubur Saat Lebaran, Sains Jelaskan Manfaatnya”,

Bab Ii Tinjauan Umum Tentang Tradisi Dan Ziarah Kubur
Pertumbuhan beberapa sekte anti islam yang bersemangat sejak masa perang serta munculnya guru guru keagamaan yang mengkhatbahkan perlunya kembali kepada adat

Tradisi Ziarah Kubur Dalam Masyarakat Melayu Neliti
Ziarah kubur adalah kunjungan ke tempat pemakaman umum pribadi yang dilakukan secara individu atau kelompok dengan tujuan mendoakan saudara atau keluarga yang

Tradisi Ziarah Kubur Pada Makam Keramat Kuno Jakarta Pendekatan
Penelitian semacam sudah dilakukan oleh para sarjana dari berbagai perguruan tinggi di indonesia akan tetapi penelitian mengenai tradisi ziarah kubur makam

Cerita Di Balik Tradisi Ceng Beng Dan Ziarah Kubur Menjelang
Kedua tradisi penghormatan pada leluhur ini ternyata telah dilakukan oleh masing masing umat sejak dahulu kala ritual ceng beng dimulai

Ziarah Kubur Tradisi Yang Pernah Dilarang Rasulullah Saw Ramai
Tradisi ziarah kubur sudah melekat di benak kaum muslimin dan menjadi rutinitas tahunan dilakukan pada akhir akhir bulan syaban sebelum

Sejarah Tradisi Ziarah Kubur Saat Lebaran Dan Hukumnya
Selain mudik dan halal bihalal berziarah ke makam keluarga yang sudah memohonkan ampunan atas dosa dosa yang telah dilakukan almarhum

1 Bab I Pendahuluan 1 1 Latar Belakang Ziarah Dalam Tradisi
Ziarah telah banyak dilakukan sejak zaman rasulullah saw tetapi ternyata berziarah ke makam wali dan sisa sisa peninggalan mereka masih selalu

2 Tujuan Di Balik Tuntunan Berziarah Kubur Apa Saja Republika
Sebab menurutnya rasulullah telah mengajarkan untuk mendoakan orang yang ada di dalam kubur hal itu dilakukan mulai dari mengucapkan

Sejarah Tradisi Ziarah Kubur Tradisi Menjelang Ramadhan
Tradisi ziarah kubur kerap dilakukan oleh umat islam di indonesia sebelum ramadhan dan menjelang lebaran sejak kapan ziarah kubur dilakukan

Kata Siapa Ziarah Kubur Lebaran Idul Fitri Itu Bid 39 Ah Ini
5 hari yang lalu deskjabar kegiatan ziarah kubur bukanlah perkara baru dalam islam karena sejak dulu ziarah kubur sudah dilakukan oleh rasulullah saw

Pbnu Ziarah Makam Tradisi Turun Temurun Sejak Zaman Rasulullah
Apa tujuanya ziarah kubur itu agar kita mengingat mati agar kita mengingat mati bahwa ternyata orang hidup bakal mati kata dia infografis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *